Majalah Energi

sustainable energy monthly magazine

Katalis "Hijau" Produksi ITB

Attention: open in a new window. PDFPrintE-mail


>ITB


Pertamina kini tidak perlu mengimpor katalis untuk salah satu proses pengolahan minyak mentah. Seorang mahasiswa doktor dari program studi Teknik Kimia Institut Teknologi Bandung (ITB) telah mampu membuatnya di dalam negeri.

Maria Ulfah, mahasiswi yang telah mempertahankan disertasinya yang berjudul "Hydrotreating Nafta dengan Katalis NiMo Berpenyangga Gama-Alumina," berhasil membuat katalis tersebut. Dia mampu memproduksi pada skala laboratorium, skala pilot, dan bahkan saat ini telah digunakan oleh Pertamina RU-II Dumai selama 4 bulan dan terus berjalan.

Proses hydrotreating merupakan salah satu proses penting dalam pengolahan minyak bumi untuk menyingkirkan senyawa-senyawa kotor seperti sulfur, nitrogen, oksigen, nikel, dan vanadium. Biasanya Pertamina membutuhkan sekitar 2.000 ton per tahun katalis yang harus diimpor dari luar negeri.

Katalis hydrotreating nafta yang dikembangkan Ulfah dinamakan TN 100-2T. Ia adalah jenis NiMo yang merupakan larutan stabil dari logam molibdenum sebagai zat aktif dan nikel sebagai promotor. Larutan ini kemudian disangga oleh senyawa gama-alumina menjadi bentuk-bentuk trilog dengan luas permukaan yang optimal.

TN 100-2T ini memiliki kinerja yang setara, bahkan lebih baik, dalam beberapa aspek dibandingkan dengan kinerja katalis komersial yang diimpor. Temperatur operasinya pun lebih rendah, sehingga penghematan energi dapat dilakukan.

"Beginilah sebaiknya sebuah penelitian dilakukan. Tidak hanya berhenti hingga publikasi, namun terus dilanjutkan hingga menemukan bentuk aplikasinya dalam kehidupan nyata." demikian ungkap Dr. Melia Laniwati sebagai co-promotor penelitian tersebut.

Sumber: itb
.
Joomla SEO powered by JoomSEF

Majalah

Lihat edisi